Hidup memang selalu tidak bisa diprediksi. Bahwa perjalanan waktu telah menghantarkan setiap jiwa menjadi lebih tua dan sebagian mampu menghantarkan jiwa menjadi lebih bijaksana. Ada yang hanya memperoleh pengalaman yang berulang, dan ada yang mampu mendapatkan pembelajaran, atau bahkan hanya mendapatkan kerusakan jiwa.
Kerusakan jiwa, sebuah frasa yang sungguh tidak enak dan tidak nyaman untuk disebut. Bahwasanya pada dasarnya setiap jiwa adalah jiwa yang baik yang cenderung akan berperilaku baik, yang memiliki hasrat untuk berlaku jujur dengan taraf yang berbeda.
Yang aku tanya pada diri saya saat ini adalah, apakah sudah ada tanda kerusakan jiwa pada diri ini. Sekarang mari kita perhatikan tanda-tanda berikut ini :
1. Apakah kau merasa kehilangan harapan baik ?
2. Apakah imanmu dalam titik terendah
3. Apakah kau selalu mengupgrade ilmu dan wawasanmu ?
4. Apakah kau merasa hidupmu sungguh miskin ?
5. Apakah kau merasa ada yang salah dengan prasangkamu?
6. Apakah kau merasa yang terhebat ?
Dari pertanyaan di atas, apakah ada yang pantas untuk saya jawab dengan YA? Semakin banyak jawaban tersebut, logika saya mengatakan bahwa saya sudah mengalami kerusakan jiwa, menuju lemah jiwa dan menjadi pecundang bagi diri dan lingkungan.
Bagaimanakah ciri jiwa yang baik ? Berbahagialah apabila kita cenderung menyukai keindahan, menyukai akan kebenaran dan tentu saja menyukai kebenaran. Semoga kerusakan jiwa kita dapat segera kita perbaiki, pelan, pasti dan semoga menjadi sebuah kekuatan kita untuk melangkah dengan optimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar