Minggu, 03 Januari 2010
Sang Ngablak Tersirat...
NGABLAK TERSIRAT...
Sebuah ungkapan yang aku create sendiri mencoba untuk mendefinisikan sebuah upaya untuk berbicara atau menyampaikan sebuah keluhan, fakta, dan fenomena dengan bahasa yang disamarkan dengan harapan agar orang lain tahu tentang dia atau apa yang dia maksud walaupun kadang-kadang diksi yang ia pilih hanya dia sendiri yang tahu,(walau kadang-kadang didramatisir, a little bit lebay....). Sebagian orang merasa puas apabila ia mampu membuat orang penasaran tentang apa yang ia tulis tetapi sebagian orang juga tidak peduli terhadap apa yang ia maksud karena buat sebagian orang hal itu dianggap terlalu personal dan melankolis.
Sang Ngablak tersirat itu biasanya berusaha mendiskripsikan perasaan-perasaan dan keinginan serta keluh kesah yang ia punya dengan harapan banyak orang yang tahu tentang perasaaannya melalui bahasa tulisan walaupun ia sebenarnya ingin sekali orang akan berempati padanya. Ibarat kucing yang malu-malu ketika melihat ikan di meja, istilahnya p ura-pura malu walau sebenarnya mau.
Ngablak tersirat adalah sebuah aktivitas yang sah dilakukan oleh siapapun, karena sebenarnya ngablak tersirat hanya berupaya menggambarkan ide-idenya melalui majas, perumpamaan, metafora, ataupun bahasa bahasa majas serupa. Ia tidak ingin secara gamblang mendefinisikan keinginannya karena menurut hematnya akan mengurangi keindahan dalam penyampaian keinginannya dan kurang berseni.
Ngablak tersirat biasanya cenderung dilakukan oleh orang-orang yang memiliki ½ keberanian untuk berterus terang tentang apa yang ia mau. Karena mungkin hanya Tuhan dan ia sendiri yang tahu tentang yang ia mau. Melalui tulisannya itu ia harap ada yang bisa diajak berbagi dan bisa berempati padanya. Sutralah...
Aktivitas ini bagi sebagian kalangan sungguh menyanangkan karena akan membuat sebagian orang bertanya tentang apa yang ia maksud. Curiosity orang akan dipermainkan (itu bagi yang punya simpati pada sang ngebluk tersirat tersebut, bagi pembaca yang tidak kenal atau tidak mau tahu maka hal ituakan dianggap bagai angin lalu. Ya nasiblah tidak ada penggemar He..he...
So bagi kamu yang tipe-tipe ngebluk tersirat jangan putus asa, masih bayak media-media yang menampung ide-ide setengah hatimu untuk kamu bagi ke orang-orang yang ada di sekelilingmu. Jangan lelah menulis tentang apa yang ingin kamu tulis walaupun kamu tipe penulis malu-malu kucing, its better than malu-maluin. The show must go on.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar