Minggu, 27 Desember 2009

Pagi alangkah cepat engkau kembali...

Pagi, sebenarnya adalah suatu awal yang indah, pagi baginya adalah sebuah harapan untuk mengejar mimpi, tiada alasan untuk berhenti di pagi hari. Matahari disana tersenyum dan menyapa selamat pagi. Malam, mengapa terasa sangat cepat kau pergi, lelahku akan aktivitasku masih tersisa hingga pagi ini. You must work now…alangkah indah menjadi tanpa beban dan alangkah indah apabila kita bisa melihat kita dalam dunia yang kita sangat minati. Semuanya perlu penyesuaian yang panjang, karena hidup perlu perjuangan.
Semua resah hati manusiaku untuk berkarya atas nama pengabdian, seharusnya mendidikku menjadi lebih tegar dan tidak mudah menyerah. Ayat-ayat cinta telah memberikan kekuatan di sela-sela aktivitas yang merutinkan aku dalam sebuah system kapitalis yang begitu-begitu saja.
Pagi , akankah aku mampu memanggilmu di saat aku butuh dan disaat aku enggan. Sebagai manusia aku mencoba melihat lebih bijaksana dalam menyikapimu pagi, karena pagi adalah sumber rejeki, karena pagi aku akan menantang lelah. Pagi, selamat datang pagi, kapankah aku lepas dari rutinitas yang membelenggu ini, semua terasa hitam dan putih…
Pagi, alangkah cepat engkau kembali...sungguh sebuah perputaran masa yang begitu cepat yang meninggalkan manusia-manusia yang hidup tanpa perencanaan yang pasti. Ketika datang kembali, aku mencoba untuk bargaining denganmu sang fajar, dengan melagukan lagu-lagu penuh inspirasi agar ketika kau menyapaku , aku selalu excited.....i am so excited...

Pagi...pesonamu sungguh menginspirasi semua makhluk...tapi mengapa kau cepat datang kembali. Dan alangkah kau cepat pergi lagi....

Tidak ada komentar: