Senin, 05 September 2011

Homeward




Hidup merantau bagi sebagian besar orang adalah pilihan hidup. Tinggal jauh dari kampung halaman untuk berkarya,mencari sesuap nasi dan segenggam berlian. Bukan berarti tak cinta kampung halaman hingga membuat seseorang lebih memilih hidup merantau, banyak latar belakang, alasan, logika, yang akan mengantarkan seseorang untuk hidup dan makaryo di perantauan, dalam maupun di luar negeri.
Tidak semua orang suka di zona nyaman kehidupannya. Sebagian orang lebih memilih keluar dari zona kenyamanan hidupnya dan memilih menantang risiko kehidupan yang unpredictable. Sukses adalah tujuannya, walaupun parameternya bagi setiap orang tentunya beragam. Ketika sukses sudah digenggaman, adalah sebuah kekuatan pendorong yang akan membuat seseorang lebih bertekad pulang untuk mengabarkan ataupun berbagi kebahagian dalam wadah silaturahmi dengan handai taulan, keluarga dan untuk mengumpulkan kembali memori yang sempat terserak.
Bagi aku, selagi masih ada ruh dalam raga mengapa tidak kita manfaatkan waktu untuk menikmati keindahan keluarga dalam ibadah silaturahmi. Kita memang tidak akan tahu apa yang akan terjadi kedepan, bahkan 1 atau 2 menit lagi. Manfaatkan momen untuk menambah cerita tentang kisah hidup yang fana di dunia. Memang sedikit melankolis, but itu memang nyata. Kita nggak akan pernah bisa memanggil kembali momen yang terlewat untuk berkumpul dengan keluarga, karena kita tidak bisa berkompromi dengan maut.
Pulang, berkumpul, berbahagia, bercerita, bahkan bersedih adalah warna dalam sebuah rangkaian perjalanan pulang. Sebagian orang bisa menjadikan pulang untuk ajang meningkatkan mutu dan gengsi dan sebagian orang rela untuk menunjukkan jati dirinya atau proses yang belum usai di perantauan. Apapun motif Anda, keinginan Anda, mari kita pulang bergembira berkumpul dengan orang-orang yang mencintai kita dan kita cintai.

Tidak ada komentar: