Rabu, 22 Juni 2011

Kring..kring..go wes..go wes..



Bersepeda merupakan sebuah aktivitas ringan, murah dan menyenangkan. Aku menjadi penggemar olahraga bersepeda karena terinspirasi dari berbagai aktivitas teman sejawat yang sangat menikmati olahraga tersebut.

Bersepeda bagi saya adalah sebuah rekreasi yang menyenangkan. Kegemaran itu telah tumbuh semenjak aku beranjak tua, you know lah semakin tua otomatis semakin rentan terhadap namanya penyakit. Dengan tipe badan yang gampang banget sekali melar laksana balon, minum air putih saja jadi lemak, so mau tidak mau aku harus extra effort untuk bisa tampil lebih oke, daripada harus mengulang episode lama dengan tubuh berbalut buntelan lemak hingga 100 kg lebih, amit-amit.

Menengok sedikit ke masa lampau, dimana dibandingkan dengan teman sebayaku yang lain, aku baru bisa menggenjot sepeda setipe federal pada usia 10 tahun. memang dasarnya penakut dan takut tergores (masalahnya belum ada anti gores pada waktu itu). Jadilah aku makhluk aneh, si gendut yang penakut, sedangkan adikku saja udah mahir naik sepeda duluan dari pada aku. Slow learner banget.

Menghabiskan masa kecil di kaki gunung menjadikan tidak begitu leluasa dalam menggunakan sepeda, dengan permukaan tanah yang miring menjadikan karet rem mudah habis. Betapa beruntungnya orang-orang yang tinggal di kota-kota dengan jalan datar, misalnya di Sragen, Solo, Jakarta, Surabaya dan sekitarnya. Bisa bersepeda dengan nyaman tanpa takut akan rem blong dan nyungsep karena jalan turunan tajam. Di Jakarta bersepeda hanya terasa nyaman apabila dilakukan weekend, dimana mobil-mobil pada ngandang atawa dibawa ke luar kota sehingga jalanan jadi sepi, but itu cuma pagi doang agak siangan sedikit sudah semrawut lagi. Fiuh.

Prinsip olahraga rekreasi tetap menjadi kesukaanku hingga detik ini. Mau diajak kemanapun oke-oke saja asalkan kalau bisa ada unsur olahraganya. Kalau diajak ke pantai ya harus ada renangnya, atau snorklingnya. kalau diajak jalan-jalan ya kudu mesti ada capeknya, kalau mau diajak ke kebun binatang ya mesti bawa sepeda or lari sekalian, ke taman mini ayo saja asal pakai sepeda. Kalau tidak berkeringat tidak afdol rasanya.

Impian akan adanya jalur sepeda sungguh sebuah harapan akan hadirnya kota tanpa semarawut kendaraan bermotor, tanpa hingar bingar klakson, tanpa melihat fenomena serobot dan slonong boy para pengendara kendaraan bermotor. Seandainya ada sebuah kota dimana semua mobil harus diparkir di sebuah lapangan parkir khusus dan semua orang memasuki kota harus menggunaakan becak, sepeda, or bahkan jalan kaki. Betapa menyenangkan, bebas polusi, bebas kemacetan dan semuanya sungguh Cuma khayalan…^=^, ayo bersepeda!






Tidak ada komentar: