Rabu, 08 September 2010

The Art Of Doing Nothing...



Doing Nothing, bagi sebagian orang memang saat yang menyenangkan, kita bisa duduk melamun atau duduk di taman sambil melihat orang yang lalu lalang, atau ngebluk seharian dengan alasan save the energy (kayak ular habis menelan kambing bulat-bulat tuh!) . Doing Nothing, dalam konsep motivasi sungguh sebuah sia-sia. Waktu yang habiskan dengan tanpa tujuan sungguh sebuah pemboroosan usia yang seharusnya dihindari. Memang semuanya kembali pada tiap-tiap pribadi, ada yang wajar waktunya hilang dan tidak produktif atau ada yang sayang sekali kalau sedetik waktunya sia-sia nggak jelas gitu.
Memang kita diberi modal yang sama, 24 jam sehari, no discount! Semuanya pas 24 jam sampai detik-detiknya pas, Tuhan tidak bakalan korupsi. Tapi apa yang dihasilkan manusia pasti akan berbeda-beda banget, ada dalam sehari semalam ia mampu menghasilkan mahakarya yang menghebohkan dunia, ada yang mampu mengkoordinasikan orang untuk membuat karya yang spektakuler, ada yang mampu berlomba dan menjadi pemenangnya, ada yang berusaha tetap juga kalah dan ada yang menangisi kegagalannya atau bersorak gembira karena ia telah jadi pemenangnya. Atau sebaliknya dalam 24 jam saja hanya mampu mengurus urusannya sendiri atau bahkan ironis lagi dalam 24 jam tidak mampu menurus dirinya sendiri, sungguh tidak becus!
Doing Nothing, ada yang enjoy dengannya atau ada yang terpaksa dengannya karena memang tidak ada yang lain yang bisa dikerjakan. Dalam doing nothing sebenarnya ada yang dapat kita lakukan, muhasabah, observasi, merenung, berpikir dan mencari ilham. Sambil doing nothing kita bisa berpikir dan memikirkan orang lain. Minimallah lebih baik dari pada doing nothing bener-bener doing nothing, jangan sampailah. Kasihan waktu kita.
Ketika masih di kuliah formal, pernah aku bercanda sama seniorku yang sama-sama aktivis (ceilee, sok aktivis), “Mbak, kayaknya waktu kita kurang ya, apa perlu kita bikin hari kedelapan,” minimal waktu kita ada yang longgar dikitlah. He..he..mimpi yang nggak bakal terwujud, intinya manajemen waktu yang kurang pas kali. Gimana nggak amburadul kuliah dari jam 8 hingga jam 4 (itu minimalnya loh, kadang sampai maghrib atau mulainya bisa jam 7 pagi, phewww), belum amanah di lembaga mahasiswa dari lembaga sospol, keagamaan, wirausaha, universitas, lembaga studi profesi, minat bakat de el el. Serakah memang, mumpung masih muda kale pikirnya, dan judul-judulnya semua tidak efektif!! Kapok sih tidak tapi itu pembelajaran yang penting! Hati hati dengan amanah kalau tidak bisa, jangan diambil, bukannya nggak mampu, takut yang lain nggak terurus. Misalnya urusan pribadi yang tidak terurus, jarang olahraga, jarang nyuci (cucian direndam 3 hari), jarang sterika, jarang ngaji, jarang baca buku. Sempit deh rasanya dunia. Pengalamannya sih banyak, but hati-hati dalam manajemen waktu.
So, akhirnya mau doing nothing atau doing everything, semuanya butuh pilihan, butuh pengorganisasian. Ada kalanya kita sibuk banget atau sekedar doing nothing juga nggak pa pa, yang penting ada perhitungannya dengan teliti. Semuanya terserah pada kita sebagai manusia yang mampu berfikir.

Tidak ada komentar: