Rabu, 08 September 2010

Masih ada kata lebih dari sekedar suka

Kubuka laptopku di tempat kerja pagi itu, setelah berdoa mengucap syukur aku buka emailku di yahoo. Aktivitas rutin yang kujalani setiap pagi sebelum memulai aktivitas kerja. Ada email baru yang belum terbaca, yups..email motivasi, aku suka itu. Email dari temanku yang senantiasa memforward email motivasi yang ia dapat. Kali ini membahas tentang perbedaan suka, sayang dan cinta. Sederhana memang akan tetapi sungguh mengena sekali penjelasannya.

Membahas tentang suka, sayang dan cinta setidaknya membuka mataku tentang arti pengorbanan bagi seseorang, ada yang enggan berkorban bagi orang lain karena perasaannnya hanya sekedar suka ataupun ada yang mau berbagi beban dengan orang yang dicintainya karena ia mendefinisikan cinta pada arti yang sesungguhnya. Sebuah vocabulary baru bagi aku, dimana sekarang aku bisa mendefinisikan tentang ketiga kata tersebut dengan jelas.

Aku berpikir, sudahkah aku merasakan suka, sayang dan cinta dengan jelas. Kadang-kadang masih terasa absurd. Aku merasakan cinta dan sayang sekaligus adalah dari kedua orang tuaku yang tulus memberikan keduanya ikhlas dan tulus. Sedangkan yang lain mungkin masih pada tahap suka dan sayang saja. Aku pernah merasa bahwa aku memang hidup sendiri, tidak ada yang lebih dari sekedar sayang padaku. Sampai aku merasa memang waktuku hanya untuk diriku saja, karena dengan siapa aku berbagi lagi. Tidak akan menguntungkan.

Seiring waktu berjalan, aku merasa masih banyak orang yang sayang padaku. Mereka mengungkapkan dengan cara yang berbeda, dengan perhatian, dengan motivasi dengan berbagai upaya agar aku bisa tersenyum, dengan hiburan sehingga aku tertawa dan banyak lainnya. Sahabat, teman, rekan kerja berusaha mengimplementasikan sayang dan perasaaan suka mereka dengan cara yang berbeda, dengan cara yang mereka pilih sendiri.

Membuat aku bahagia dengan pengalaman baru adalah sesuatu wujud implementasi rasa sayang yang bisa aku baca. Sebagian temanku tahu apa yang aku mau dan berusaha mewujudkan keinginanku tersebut, keinginan yang kadang sederhana akan tetapi buat aku bisa menjadi benar-benar bahagia. Keinginanku yang aku ungkapkan dengan sambil lalu kadang diartikan sebagi keinginan yang serius dari orang lain, membaca keinginan seseorang memang butuh pertautan hati yang erat, ibarat bluetooh gampang conectlah.

Aku percaya mereka sayang padaku dan aku memang berharap bahwa rasa itu hanya sekedar sayang tidak lebih dari itu. Saat aku berharap bahwa aku bisa melihat panda, seseorang dengan baik hati mengantarku melihat panda walaupun hanya seekor beruang hitam yang seram yang aku temui (lumayanlah), ketika keinginanku sejak kecil ingin melihat Dufan, akhirnya mimpi itu jadi nyata. Ketika aku ingin all you can eat, seseorang membuat mimpiku jadi nyata, ketika aku ingin sebuah pengalaman baru, seseorang berjanji hendak mewujudkannya. Allhamdullilah.

Memang indah sebuah ketulusan, aku berharap ketulusan itu memang murni tulus dan bukan sebuah rekayasa psikologis dalam sebuah perilaku. Aku berharap bahwa apa yang aku lakukan dan orang lain lakukan padaku menjadi sebuah karunia dari Tuhan dan berharap manfaat yang sebesar-besarnya. Sayangi dan cintai Saudaramu dengan tulus dan apa adanya. Niscaya keindahan surga terlukis di jiwa.

Tidak ada komentar: