Jumat, 01 Januari 2010

The Audacity Of Hope.......


Kawan, suatu saat kan tiba waktunya kita untuk bertemu dan bercerita tentang apa yang telah kita impikan ketika kita masih kecil. Di sebuah desa kaki gunung yang biru, dimana kedamaian yang bersemi menjadikan kita tumbuh dalam nuansa kebeningan. Sebuah masa yang pasti akan kita rindukan sampai kapanpun. The audacity of hope, sebuah kata yang mungkin belum kita temukan dalam kamus hidup ketika kita masih mencoba mencari jati diri kala itu. Dan kini sebagian hidup itu telah datang, sebagian mimpi itu telah terwujud, tapi belum semuanya kawanku. Sahabat, puisi yang kugoreskan kala itu, masih terngiang jelas dibenakku. 
“Sahabat masih ingatkah engkau, ketika kita belajar bersama di desa di kaki gunung yang biru, kita bercerita tentang hari esok yang lebih cerah. Suka duka kita lalui bersama, kadang kita bertukar pikiran tentang apa yang ingin kita wujudkan.”
 Sahabat, kini engkau jauh, kini engkau telah dirantau, begitu pula aku. Ada saatnya kelak kita akan berkumpul, menyatukan kenangan-kenangan yang berserak. Menghimpun cinta dan angan yang masih tertunda. Sahabat, hidup kita tidak selamanya, mungkin akan kita turunkan sebuah catatan kebanggaan, di lembar sejarah hidup anak cucu kelak. Sahabat, masa itu akan terus ada, masa itu akan terus berjalan, waktu akan terus berlalu. Semua ada masanya, kita adalah sejarah bagi masa yang akan datang. Hidup ini, bukan hanya untuk dibiarkan berlalu tanpa ada yang bisa diambil luka dan senyumnya. 
Sahabat, kisah masa kecil kita, akan terus menjadi lembaran yang selalu tersimpan dalam memoriku. Aku percaya bahwa aku ada karena kau ada. Kau selalu menganggap aku ada sebagai sahabat yang sampai kapanpun tidak bisa dipungkiri bahwa kita pernah tertawa terbahak-bahak, pernah berbuat curang satu sama lain, kita pernah sedih dan kita pernah bertengkar ketika tidak sepaham. Tapi itulah bumbu persahabatan. Karena itu, kita bisa berbagi, kita bisa menilai dan mencintai atas nama saudara. Semua itu bukan karena ada dengan sendirinya. Itulah proses belajar kawanku. Sebuah kisah klasik yang akan selalu ada untuk masa depan. Terima kasih sahabat, kau mengajariku tentang satu yang akan selalu bersemi di hati, persahabatan itu akan selalu ada.
Sebuah keberanian untuk berharap, sedikit banyak mengantarkan kita pada fenomena kita saat ini. Keberanian itu menjadikan apa yang kita raih sebagian saat ini. Berani untuk bermimpi bukanlah sebuah kekalahan atau aib yang memalukan, keberanian itu kan selalu mencambuk kita agar selalu bermain-main dengan kegagalan dan kesedihan. Keberanian untuk berharap mengajarkan kita akan kemenangan dan kekalahan hidup. Karena hidup tidak selalu menjadi pemenangnya. Karena tak selamanya kita menjadi tokoh utamanya. Kita harus tabah menjalani episode-episode hidup yang ada. Ada episode yang disebut bahagia atau episode yang disebut kesedihan, kekonyolan, kebodohan dan episode ketergesaan. 
Sahabat, ketika kau datang nanti, aku akan bertukar hikmah dibalik episode-episode yang aku jalani dalam pengejaran kebahagiaan itu. Episode-episode yang akau lalui bukanlah sebuah akhir. Banyak episode-episode yang belum aku lalui. Dan itu adalah rahasia Sang Illahi. Sahabat, ada saatnya kita berkumpul nanti dalam sebuah forum yang kita kondisikan menjadi indah. Saatnya nanti akan tiba, kita bisa bernyanyi dan bersenandung mengulang memori yang hampir pasti hilang. Saatnya pasti akan tiba, 3-5 tahun lagi. Saat usiaku masih ada, saat Allah massih beri umur bagiku untuk memegang tanganmu. Karena kucinta sahabatku karena ku akan bahagia denganmu dalam sebuah simphoni dan live in harmoni. Dengan ketulusan itu akau mampu buat aku hidup dan eksis selamanya.
Sahabat kecilku, aku yakin kau masih mengenangku hingga kini. Ada yang akan hilang dan ada yang akan bersatu kembali dalam sebuah bingkai cerita sang maestro sastra. Alunan melodi nan sederhana akan mengantarkan kita pada sebuah akhir yang indah.
Tulisan ini aku dedikasikan untuk teman-teman waktu kecilku : Niken, Alif, Adari, Andit, Wiwid, Agung, Sumarni, Kasiren, Bowo de el el. Where are you friend? I miss you all….




Tidak ada komentar: