Jumat, 01 Januari 2010

Menjadi Kupu-Kupu...


Menjadi kupu-Kupu
Aku menyebutnya sebuah episode menuju kupu-kupu. Semua tahu bahwa apa yang kita rasakan saat ini bisa jadi menuju proses pendewasaan kita. Aku mencoba mencari hal positif dari segala ujian fisik dan mental yang aku hadapi. Menjadi baik dan indah memerlukan proses yang rumit. Alam telah mengajarkan pada kita bahwa menjadi lebih indah perlu proses yang panjang, lihatlah si kupu-kupu, betapa indahnya kreasi sang pencipta. Untuk menjadi seperti itu perlu proses yang melelahkan untuk lepas dari kepompong. Sebuah ikatan yang kencang yang melilit si ulat kecil yang ingin berubah menjadi baik. Yang lain tidaklah mungkin menolong karena si kupu memang tidak butuh pertolongan agar mudah keluar dari lilitan kepompong. Itu sudah digariskan oleh Sang creator agung, agar kupu-kupu mampu belajar dari kesulitan dan mampu tampil sebagai pribadi yang unggul dan menawan semesta. Selamat datang kupu-kupu nan elok rupawan, selamat datang di alam semesta. Itulah sapaan alam bagi sang indah kupu-kupu.
Proses yang kulalui semoga menjadi sebuah proses metamorphosis yang mengantarkan aku pada sebuah jalinan proses yang mendewasakan dan yang menguatkan jiwaku. Aku mencoba mencari hikmah yang kudapat dari luka yang kurasa, mungkin menyakitkan dan mungkin menjengkelkan bagi orang-orang yang terimbas akan proses-prose hidup yang terkadang tidak menyenangkan. Episode ini kulalui dengan 2 hal yang membuat galau hidupku, aku akan mencoba bargaining dan mencari koping akan segala peristiwa-peristiwa yang menantangku untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Kalau aku menyerah maka aku akan memasuki episode yang aku sebut kekalahan. Aku yakin bahwa episode menjadi kupu-kupu ini akan menempaku menjadi bentuk yang lebih indah, minimal aku bisa memberi manfaat bagi sesamanya. Bagi orang-orang disekelilingku dan bagi orang-orang yang mencintai dan yang kucintai.
Menjadi kupu-kupu adalah proses yang cukup sulit tapi aku yakin Allah tidak akan memberikan kupu-kupu sebuah lilitan sekuat rantai yang sulit untuk ditembus. Semua ada jatahnya dan aku yakin bahwa aku punya pilihan untuk eksis atau hanya untuk sekedar menjadi kisah yang dikenang. Satu yang harus aku yakini bahwa apa yang kita tuai adalah apa yang kita tanam dari perbuatan-perbuatan masa lalu yang sudah terjadi atau yang telah kita perbuat dengan seingat or tanpa seingat kita. Hidup adalah sebuah rangkaian cerita yang sambung menyambung menjadi kisah dalam sebuah catatan kebanggaan masing-masing individu. Tidak selamanya kita menjadi tokoh utama atau menjadi primadona dalam setiap alur cerita, karena setiap yang kita lakonkan adalah tuntutan dari sang dalang dari panggung sandiwara yang sedang kita lakonkan. Mungkin kita harus menjadi salah satu history of sucking dalam sebuah jalanan cerita yang panjang. Menjadi sucking tidaklah menyenangkan tapi ada saatnya menjadi menantang kita ketika kita harus berada di bawah dan menjadi olok-olokan orang-orang di sekitar kita. Nikmatilah setiap episode yang kita jalani, santai saja, semua ada massanya kita menjadi terhebat atau menjadi yang terhina, tiada ada yang sia-sia yang ada kalau kita bisa belajar untuk menjadi lebih kuat.
Sahabat, menjadi kupu-kupu tidak akan sepanjang ketika menjadi seekor kura-kura, menjadi kupu-kupu adalah singkat. Ada masanya kelak sayap-sayap lemah itu akan runtuh ke bumi dan sang kupu-kupu harus melewati fase hidup selanjutnya. Masa keemasan itu ada tapi masa kehancuran adalah sebuah keniscayaan, keniscayaan yang bukan delusi semata. Semua ingin indah pada waktunya, semua ingin mencatatkan diri sebagai orang-orang pengisi buku sejarah yang ditulis oleh orang-orang semasanya. Kebanyakan orang-orang ingin menjadi pahlawan, tapi kata ebiet G Ade, apakah semua orang harus jadi pahlawan? Pahlawan bukanlah orang yang sempurna segala sesuatunya, ia orang-orang yang mampu menciptakan segala sesuatu yang lebih pada masanya, ia mampu mengkreate hidup menjadi lebih mulia. Lebih terhormat dalam sejarah peradaban manusia. 
Pahlawan juga ibarat kupu-kupu. Proses keluar dari kepompong akan lebih susah dan melelahkan dari kebanyakan kita yang hanya sebagai figuran. Proses itu mempertaruhkan nyawa, sehingga pantaslah sebutan pahlawan diberikan bagi orang-orang yang merasa ia belum berbuat apa-apa setelah ia menjadi agen perubah yang luar biasa hebat. Kerendahan hati tidak bisa lepas dari pakain sang hero, seharusnya kerendahan hati menjadi baju dan penutup hati sang hero. It must be..karena aura sang pahlawan bisa hilang akan ketakaburan yang menjatuhkan citra diri sang pahlawan.
Sahabat, ingin aku nikmati masa menjadi kupu-kupu itu walau masa akan menjadi kupu-kupu itu aku takkan pernah tahu, semua tergantung usahaku. Aku ingin menangisi mengapa aku melakukan kesalahan yang ke 2 atau ke 3 kali. Sungguh menyedihkan, bukan sebuah gambaran yang patut ditiru dan pantas dijadikan referensi dalam tanda kutip. Hidup yang aku jalani akan terus melewati episode-episode hidup yang lain, episode-episode itu akan terus berjalan tanpa aku minta. Episode-episode hidup yang penuh warna harus dilalui sang kepompong untuk menjadi kupu-kupu nan elok. Semua ada kadarnya dan aku yakin akan keadilan Tuhan. Biar semua berjalan sesuai dengan episode-episodenya.
Kupu-kupu itu belum mengembangkan sayap, kupu-kupu itu masih tersembunyi, suatu waktu ia akan memanggil teman-temannya untuk berdendang akan sebuah lagu kemenangan yang riang. Kupu-kupu itu masih impian, tapi menurut kehendak alam, itu pasti akan tetap indah pada masanya kelak. Sahabat, yakinlah bahwa Tuhanmu telah berjanji bahwa dibalik kesusahan pasti ada kemudahan, jadi yakinlah akan titah Tuhanmu. Tiada alasan untuk kembali menjadi ulat dan menjadi history of sucking forever. Sejarah hanya akan mencatat hal-hal yang besar dan menarik untuk diperbincangkan, ibaratnya bila ingin menjadi bagiannya jadilah luhur jiwa atau menjadi angkara murka sekalian, karena yang nanggung-nanggung akan sulit dicatat oleh sejarah peradaban manusia. Jadi jangan menjadikan dirimu nanggung sahabat, atau jangan menjadikanmu hidup hanya dizone nyaman dan rutinitas. Sebuah rutinitas memang akan mengurangi risiko kesalahan dan mengapa orang-orang sangat suka dengan rutinitas, karena memang jauh dari rasa bersalah itu. You choose lah sahabatku…
Sahabat, preistiwa-peristiwa itu akan terus membekas dalam memori jangka panjangku, tapi menjadi kupu-kupu ini akan terus menjadi motivator agar aku tidak menyerah hanya karena ketidaktelitian yang menyertai pekerjaanku sebagai employee ini. Dia mengajarkan agar kita bisa lebih asertif dan ia mengajarkan pada kita agar tidak melakukan hal-hal yang membuat dendam yang berkepanjangan. Hilanglah semua dendam, hilanglah semua sakit hati, karena penyakit hati yang akan membuat kita sama dengan mereka-mereka yang memperlakukan orang tidak sesuai dengan kapabilitas dan dalam situasi kondisi yang seharusnya dan selayaknya. Hidup akan terus berjalan tanpa atau dengan peristiwa-peristiwa itu.
Sang kupu-kupu selamat bermetamorfosa, ada waktunya kelak untukmu menjadi penghias semesta dengan tarianmu yang indah. Sang kupu-kupu jadilah ilham bagi lingkungan dan jadilah menyenangkan di akhir nanti. 






Tidak ada komentar: